Minggu, 28 Juni 2009

Wajah dalam Asa

Kusemai tiap duka yang tertuang dalam bejana kehidupan ini

Kutatap jauh ke depan, jauh dan tak tertebak oleh pemikiran yang sedikit ini

Lalu ku tundukkan kepala tanda ketidak berdayaan dan kekalahan di dalam hati nurani

Perlahan lutut terlipat, tersungkur tak berdaya dalam rintihan sanubari

Jangankan melangkah, bergerakpun tak lagi dapat kulakukan

Begitu berat beban yang ada dalam otak yang segumpal ini

Begitu sulitkah jalan yang harus kulalui

Sehingga harus terlibas dan terdepak dalam ketidak berdayaan hati

Masih tersungkur dalam ketidak berdayaan

Hingga terasa belaian lembut di pundak yang keluh ini

Kutengadahkan kepala dalam keputus asaan

Dengan sangat takjub

Kulihat secercah harapan datang dari wajah yang bersinar

Wajah yang memberikan ketenangan dalam kehidupan ini

Wajah yang mengulurkan tangan lalu kemudian mengangkatku dari keterpurukan

Wajah yang senantiasa memberikan semangat dan arti kehidupan itu sendiri

Wajah yang tak kan pernah hilang dalam kenangan

Kini telah jauh bias cahaya itu pergi

Kini telah jauh wajah yang bersinar itu menapakkan kaki

Tak terasa lagi belaian lembut untuk pundak yang tak kuat memikul kehidupan

Tak terdengar lagi bait kata pemompa asa

Wahai wajah yang member keceriaan dalam kehidupan

Sekiranya mampu terlahir kembali

Ku inginkan wajah itu sentiasa ada dalam kehidupan yang kedua itu.

Minggu, 21 Juni 2009

Maafkan Aku Tuhan, Maafkan Aku Kawan


Batin ini menolak untuk mengatakannya
batin ini menolak untuk melakukannya
batin ini meberontak untuk mempertahankannya
namun semua haru berkhir oleh keputusan-Nya
kita tak berhak untuk melanggar titah-Nya
semua adalah kemutlakan dan keharusan dari-Nya
semua telah kuambil dengan pertimbangan-Nya
semua telah berakhir, juga karena kehendak-Nya
semakin jauh semua berjalan, semakin jauh pula aku dengan-Nya
aku tak mau, aku tak bisa, aku tak rela jauh dengan-Nya
karena cuma Dia yang aku punya
cuma Dia yang berhak atas diriku dengan kekuasaan-Nya

ya Rabb...
Kau tau hatiku sekarang ini
Kau tau apa yang berat dalam jiwa ini
Kau telah atur semua yang kupatuhi
namuntelah jauh ku mengiongkari

ya Rabb...
ampuni dosa hambamu dalam kehilafan yang dalam ini..
khliaf yang tak berujung kebahagiaan yang hakiki
khilaf yang membawa pada syahwat duniawi
khilaf yang tak bisa ku pungkiri
tunjukan jalan pada hamba-Mu ini

ya Rabb..
Kau tau yang ku tahu
namun tak kutahu semua yang kau tahu
karena Kau maha Tahu...
Kau tahu hati itu telah luka
Kau tahu hati itu telah merana
Kau tahu hati itu tesiksa
dan Kamu tahu apa penawarnya..

Rabb...
berikan penawar padanya
pada luka yang kku goreskan untuknya
pada luka yang mungkin kan dibawanya
pada luka yang ada karena dosaku padanya...

Rabb...
Wallahu a'lam bis sawaf...

Rabu, 10 Juni 2009

Asa Dan Harapan

Berusaha kugapai semua impian ini
dengan tegar dan sabar...
begitu besar telaga rintangan yang harus ku sebrangi...
dengan jiwa yang yang tak lagi ada dalam tegar....

Semua memberi jawaban...
namun tak satu jawaban pun yang ku fahami....

semua mendorong untuk terus berjuang...
namun tiap[ mkali mereka mendorong, tak bisa kuhantarkan langkah...
dalam tegar, terkadang ku ucap rasa keputus asaan..
namun semangat membantah itu...

dari luar dan dalam pun kurasakan banyak tekanan...
semua menginginkan ku untuk melangkah...

ingin rasanya kuteriak... menerikkan ketidak berdayaanku
namun untuk berteriak itu sendiripun ku tak berdaya...

lalu dalam terang ku tanyakan langkah apa yang akan ku jalani..
namun ia memintaku tuk meminta pada gelap.

aku pun minta pada gelap...
malah iya berkata " dalam terang tak bisa meraba, apalah jadinya dalam gelap"

putus asa.....
aku................
srasa... aku telah putus asa...
putus asa telah membangun pondasi benteng dengan sangat kokohnya...
ombak semangat yang di hembuskan dari laut pengharapan tak bisa merobohkan tembok keputus asaan itu...

Rabu, 03 Juni 2009

Angan yang Hilang

Langkahku semakin menerawang...
Jauh menapaki tiap angan yang melayang...
Mengejar harapan yang kian membayang...
Di dalam benak dan kehidupan yang telah hilang...

Kurebut segalanya dengan harapan
Ku pegang erat dalam genggaman
Meskipun ku tau ia kan lepas dalam pandangan
Namun setidaknya aku telah mempertahankan

Ketika ku katakan apa yang ku inginkan
Kulihat hasrat kini jauh menerwang
Ku coba kembali mendarat dalam ingatan
Sampai kudapati diriku tak berdaya dan tercengang

Senin, 01 Juni 2009

pagi adalah wajah sang hari..
alangkah indahnya pagi...
meriah oleh kicau burung yang bernyanyi...
terdengar bersahutan kesana-sini....
saling berkejaran, terbang kian kemari...

pagi...
awal dari hidup dalam sehari ini...
ku awali semua dengan senyum dan suka hati...
berharap, apa yang kudamba kan terwujud di hari ini...
alangkah indah sang mentari pagi....

menatap dunia dengan jiwa berseri...
melemparkan pandangan, jauuuuuh... di ujung negeri...
kulihat dunia yang kian tua seiring bertambah hari...
oooo... pagi yang kunanti dengan hati yang beseri...