Indahnya pagi mengiringi hari.. Bersua kawan dalam kebahagiaan Bercanda riang serasa tak ada dendam Indahnya hari diawal mentari Pelipur lara yang kian membara Setitik kesejukan dalam keramaian Kuraba, kurasa, kuhilang dalam beranda Oh... jiwa merindu di kala gelap belantara Akankah tepi kan jua bersua Telah lama... lama dan lama Namun semua tak jua menjadi nyata.. Oh pagi... berikan tetesan embunmu.. Sejukkan hati yang terbakar nestapa Yang kerap tak pasti kian tak menentu..
Kujalani hariku dengan senyum yah... tersenyum dengan apa yang aku dapatkan menapaki tiap jengkal dari penjelajahan membuka tabir penghalang dari keceriaan..
kutaburkan kebahagiaan di atas segalanya kuberharap cinta terlahir dari kesedihan dan kukejar cita yang kian tumbuh dalam pikiran memberontak untuk di wujudkan
sepintas terasa letih di sanubari ada secercah keluh merambat dalam hati seakan bertanya, akankah semua kan terjadi.. seakan menuntut semua menjadi pasti...
lalu kukatakan dengan lembut kepada hati.. "sabar, perjalanan itu terus bergerak meniti hari yang silih berganti, kau kan tau semua itu akan sangat berarti... kau akan rasakan betapa bahagia akhir dari awal yang tertatih..."
kutarik nafas lega sedalam-dalamnya.. atas pengertian yang hati berikan... dia faham jiwa yang sedang menanti dalam gunda gulana... dia mengerti betapa berat semua ini kan berjalan...
aku bangga pada hati... tak kalah sinar mentari nampak berseri.. iapun riang melewati pagi... meniti hari, dalam lembah maupun duri....
aku bangga dan cinta pada hati... dengan curahan air asa yang menetes dari kelembutan sanubari... menyejukkan diri dan setiap potongan dari sendi-sendi... memberi ketenangan pada jiwa yang tak akan mati....
aku bangga pada hati... yang terus berkata, "walau ku lemah, tetaplah berdiri" memberi harapan di sela-slea mimpi yang tak pasti... bangkitkan jiwa petarung sejati...
baru ku arahkan pandangan jauh ke atas langit, kulihat seberkas cahaya mengkilat dalam sekejap, Aku terpana dalam terawang gelapnya malam, menghambur ke dalam alam angan yang terbayang....
sesaat kemudian, lentera berujung langit membakar dengan sengit, seakan runtuhannya menerpa kepala angan ku, lentera berujung langit... mengejar, menggapai-gapai, ingin membakar dan mengghanguskan, aku berlari ke arah tak pernah terlihat, yang ada hanya ketidak tahuan akan tujuan.
lentera berujung langit terus dalam keganasan akan penghangusan, akupun dalam lari yang tak berujung, sesak nafas berkejaran tak karuan, nyeri terasa kaki dan jiwaku, hilang kendali dan tak tahu arah... alam serasa berteriak.."LAAARIIIIII..."
Hati ini indah karena mu kawan... Berantai cerita lawas tlah terlewatkan... Damai jua setiap saat dalam perasaan... Sesaat kau hadir dalam kehidupan...
Ingin ku tumpahkan semua rasa yang kau hadirkan... Dalam tangismu di senja nan memilukan... Kau pesona dalam sejuta impian... Memahat makna sebuah persahabatan...
Jalan terjal kan terlewatkan... Meski dengan luka dan darah yang terasakan... Ketegaran hati dan kebesaran jiwa adalah kebanggaan... yang kan ku do'akan selalu buatmu kawan....
Ingatlah ketika kita tak bertatapan... Tak ada sekat yang kan dapat memisahkan.. Tak jua perbedaan akan meluluh lantakkan... Ataukah lautan dan samudera pun jua tak dapat memisahkan....
Telah lama ingin kuhamburkan... Kecintaan kepadamu kawan... Kecintaan yang semata-mata karena keikhlasan.. Untuk cinta dan Ridho-Nya yang terindukan...
Kawan, seindah permata yang tak terkirakan... Sahabat, selembut sutera yang menghangatkan... saudara, sebining embun pagi yang menyejukkan.. bina ukhuwah dalam keadiolan dan kesejahteraan....
untaian kata yang tumpah dalam tiap duka yang tercipta memberi makna luas dalam hidup yang buas mengenang diri dalam bahagian yang tak nyata kini beruas-ruas asa yang telah hilang terkelupas
bantaran kini telah nyata.. bantaran itu bukan sekedar angan yang tak terhelak namun kenyataan yang meninggalkan duka akankah menghilang kelak
ku rajut kembali benang-benang hati yang mulai kusut oleh tekanan asa yang kalut dalam duka yang kian membalut merongrong jiwa, hingga tak satupun saat yang luput
berusaha ingin ku rebut kembali semua angan yang terhempas namun bayangan tak memberiku sedikit celah untuk mendekap bayangan itu kian menjauh dari pelupuk mata yang tak pantas dalam buaian tangis di hening gelap
akankah kesendirian ini membawa pada kesatuan cinta apakah penantian ini akan mengantar ke dalam bahtera kasih yang indah akankah semua terbuka di hamparan pengharapan yang tertunda semoga kan terwujud angan yang hampa.